Apa itu Variabel di PHP? Panduan Lengkap dengan Contoh

Variabel adalah salah satu konsep dasar dalam bahasa pemrograman PHP.

Karena digunakan untuk menyimpan data dan nilai yang dapat digunakan dalam program.

Dalam artikel ini, kita akan mempelajari apa itu variabel di PHP dan bagaimana cara menggunakannya.

Mari kita mulai dengan pengertian dasar terlebih dahulu.

Apa itu Variabel di PHP?

Variabel dalam PHP adalah pengenal atau nama yang digunakan untuk menyimpan nilai.

Dengan kata lain, variabel adalah wadah yang digunakan untuk menyimpan data seperti angka, teks, atau jenis data lainnya.

Variabel memungkinkan kita untuk mengakses, mengubah, dan memanipulasi data dalam program PHP kita.

Cara Membuat Variabel di PHP

Kita dapat membuat variabel di PHP dengan mengikuti aturan sebagai berikut:

• Setiap variabel di PHP diawali dengan simbol dollar ($).
• Variabel harus dimulai dengan huruf atau garis bawah (_), diikuti oleh huruf, angka, atau garis bawah.
• PHP bersifat case-sensitive, artinya variabel $nama dan $Nama dianggap berbeda.
• kita tidak perlu mendeklarasikan tipe data variabel, PHP akan secara otomatis menentukan tipe data variabel berdasarkan nilai yang kita masukkan.

Contoh deklarasi variabel di PHP:

$nama = "John";
$umur = 30;

Tipe data variabel di PHP

PHP adalah bahasa pemrograman yang dinamis dalam hal tipe data, yang berarti kita tidak perlu mendeklarasikan tipe data variabel secara eksplisit. PHP secara otomatis mengenali tipe data berdasarkan nilai yang kita masukkan ke dalam variabel.

Sebagai contoh:

<?php
$a = 10; // Variabel "a" bertipe data integer karena nilainya adalah bilangan bulat.
$b = 2.5; // Variabel "b" bertipe data float karena nilainya adalah bilangan pecahan.
$nama = "Blog Staykoding"; // Variabel "nama" bertipe data string karena nilainya berupa karakter string.
?>

kita dapat melihat bahwa kami tidak perlu secara eksplisit menyebutkan tipe data variabel. PHP secara otomatis mengidentifikasi tipe data berdasarkan nilai yang diberikan.

Menampilkan Nilai Variabel di PHP

kita dapat menampilkan nilai dari variabel di PHP menggunakan fungsi echo atau print.

Berikut adalah contoh cara menampilkan nilai variabel:

$nama = "John";
echo "Nama saya adalah " . $nama;

Menggabungkan Variabel di PHP

Kita dapat menggabungkan dua atau lebih variabel di PHP dengan menggunakan operator penggabungan titik (.).

Contoh:

$nama_depan = "John";
$nama_belakang = "Doe";
$nama_lengkap = $nama_depan . " " . $nama_belakang;
echo $nama_lengkap; // Output: John Doe

Cakupan Variabel dalam PHP

Dalam bahasa pemrograman PHP, kita dapat mendeklarasikan variabel di berbagai tempat, dan cakupan variabel akan memengaruhi di mana variabel tersebut dapat diakses atau digunakan.

Terdapat tiga jenis cakupan variabel dalam PHP yang perlu kita ketahui:

1. Cakupan Lokal

Cakupan lokal mengacu pada variabel yang dideklarasikan di dalam sebuah fungsi. Variabel dengan cakupan lokal hanya dapat diakses di dalam fungsi tersebut. Contoh:

<?php
function Testing() {
$x = 10; // Variabel lokal
echo "<p>Variabel x dalam fungsi Testing : $x</p>";
}

Testing(); // Memanggil fungsi Testing
// Ketika mencoba mengakses $x di luar fungsi, akan terjadi error.
echo "<p>Variabel x di luar fungsi Testing : $x</p>";
?>

Dalam contoh di atas, variabel $x adalah variabel lokal yang hanya dapat diakses dalam fungsi Testing.

Jika kita mencoba mengaksesnya di luar fungsi, akan muncul error.

2. Cakupan Global

Cakupan global adalah kebalikan dari cakupan lokal. Variabel dengan cakupan global dideklarasikan di luar fungsi dan dapat diakses dari mana saja, termasuk di dalam fungsi. Contoh:

<?php
$x = 10; // Variabel global

function Testing() {
// Pemanggilan variabel $x dalam fungsi Testing akan menyebabkan error,
// karena $x adalah variabel dengan cakupan global.
echo "<p>Variabel x dalam fungsi Testing : $x</p>";
}

Testing(); // Memanggil fungsi Testing
// Mengakses variabel global $x di luar fungsi tidak akan menyebabkan error.
echo "<p>Variabel x di luar fungsi Testing : $x</p>";
?>

Dalam contoh di atas, variabel $x adalah variabel global yang dapat diakses dari mana saja, termasuk dalam fungsi Testing.

3. Variabel Static

Biasanya, nilai variabel lokal akan dihapus setelah fungsi selesai dieksekusi.

Namun, terkadang kita mungkin ingin agar nilai variabel lokal tetap ada untuk penggunaan lebih lanjut di masa mendatang.

Untuk tujuan ini, kita dapat menggunakan kata kunci static saat mendeklarasikan variabel. Contoh:

<?php
function Testing() {
static $x = 1; // Deklarasi variabel menggunakan kata kunci "static"
echo $x;
$x++;
}

Testing(); // Output: 1
Testing(); // Output: 2
Testing(); // Output: 3
?>

Perhatikan perbedaan antara penggunaan “static” dan tanpa “static” dalam pendeklarasian variabel.

Dengan “static,” nilai variabel tetap ada di antara panggilan fungsi, sementara tanpa “static,” nilai variabel akan selalu kembali ke nilai awal saat fungsi dipanggil.

Dengan pemahaman tentang apa itu variabel di PHP dan cara menggunakannya, kita dapat mulai membangun program PHP yang lebih kompleks dan efisien. Variabel adalah komponen penting dalam pengembangan web dengan PHP, dan pemahaman yang kuat tentang mereka akan membantu kita menjadi seorang pengembang PHP yang lebih baik.

Dengan demikian, artikel ini telah memberikan pemahaman dasar tentang variabel di PHP beserta aturan-aturan yang perlu diikuti saat bekerja dengan mereka. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita dalam pengembangan web dengan PHP.

Selanjutnya belajar apa?

Di artikel selanjutnya, kita akan belajar mengenal apa-apa saja tipe data di PHP. Hal ini penting karena tipe data adalah jenis atau karakteristik nilai yang dapat disimpan dan diolah dalam pemrograman, seperti angka, teks, atau logika yang ada di php.

Pelajari : 📖 Mengenal Lebih Dekat: Jenis-Jenis Tipe Data di PHP